Sarbini, S.sos, lahir di Onyam, Tangerang, 4 Januari 1971 , melewatkan masa kecilnya sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) Onyam 2, Tangerang, dan melalui Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pondok Pesantren Yayasan Pesantren Islam (YAPI), Bangil-Jawa Timur. Dia menghabiskan masa remajanya di Pondok Pesantren Daar el-Qolam, Tangerang yang dilanjutkan menamatkan pendidikan gelar sarjana S1-nya di Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) Jakarta.
Berlatar belakang sebagai aktifis yang aktif diberbagai kegiatan keorganisasian baik di tingkat Nasional maupun Internasional, dirinya menyadari bahwa saat ini adalah waktu dimana dia harus berbuat untuk tanah kelahirannya, Tangerang.
Bermodalkan pengalaman, pendidikan dan aktifitasnya yang didasarkan pada keyakinan, keikhlasan dan tekad yang kuat, dan setelah mendapatkan kepercayaan dari Partai Demokrat, partai yang bernomorkan 31, sebagai calon legislative Dewan Perwakilan Rakyat-Republik Indonesia (DPR-RI) dengan nomor urut 8. Sekaligus mendapat dukungan penuh dari KH.Drs. Ahmad Syahiduddin selaku pimpinan Pondok Pesantren Daar el-Qolam. Maka dirinya memohon doa restu dan dukungan dari masyarakat. Karena baginya dengan masuk ke dalam sistem pemerintahan, dirinya dapat berbuat lebih maksimal dan dapat secara langsung mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyangkut hajat hidup orang banyak di, wilayah Propinsi Banten pada umumnya dan Tangerang pada khususnya.
Sebagai anak asli Tangerang sekaligus menjabat sebagai Sekjen Ikatan Alumni Pondok Pesantren Daar el-Qolam, ditambah pengalaman hidup di beberapa daerah di Indonesia dan bekerja di Non-Alignment Movement Center (Nam Center) sebuah lembaga Internasional yang bergerak dalam persoalan-persoalan Negara-negara Gerakan Non-Blok, dan bekerja sebagai staf ahli parlemen Dewan Perwakilan Daerah bidang politik mendampingi Ir. Sarwono Kusumaatmadja.
Di tambah sejak mahasiswa, sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) merangkap Koordinator Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ), terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan pembelaan pemenuhan hak-hak rakyat. Menggagas pertemuan-pertemuan politik di tingkat nasional, seperti Pertemuan Ciganjur yang mempertemukan KH.Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Prof.Dr. Amin Rais, Megawati Soekarno Putri, Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Ketua-ketua Senat Mahasiswa Jakarta dan Luar Jakarta, membuatnya mudah menyerap aspirasi masyarakat dan mencari solusi dengan memprioritaskan pada persoalan-persoalan masyarakat yang krusial.
Beberapa program yang akan diperjuangkannya didasarkan pada latar belakang dan pemetaan potensi lokal yang dimiliki oleh wilayah yang akan diwakilinya yaitu Daerah Pemilihan III (Dapil-III) Provinsi Banten yang melingkupi wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang. Sehingga dirinya membutuhkan masukan dari masyarakat sebagai modal perjuangannya jika sudah duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat-Republik Indonesia kelak, masukan-masukan dari masyarakat inilah yang akan menjadi program dirinya selama 5 tahun. Karena masyarakat jauh lebih mengetahui apa yang menjadi kebutuhannya dan bersama-sama memperjuangkan apa yang menjadi harapan. Menjadi wakil rakyat yang berjuang bersama rakyat.